Kamu tahu kan siapa Tan Malaka? Dia adalah salah seorang
pejuang besar yang menghabiskan sebagian besar hidupnya dalam pembuangan, baik
di dalam maupun di luar negeri. Namun, di luar negeri dia terus bergerak
membangun aliansi serta memperkenalkan gagasan membentuk negara Indonesia di
panggung dunia. Namanya sempat lenyap dari teks sejarah selama beberapa waktu
karena alasan politis. Tetapi sesungguhnya dia berjasa besar. Ia mendirikan
sekolah untuk rakyat dan memimpin gerakan buruh melawan ketidakadilan. Ia mati
ditembak oleh bangsanya sendiri dan meskipun pada tahun 1963, Pemerintah
mengangkat dirinya sebagai Pahlwan Nasional, tapi namanya cemar karena tuduhan
terlibat pemberontakan komunis. Padahal gagasan Republik Indonesia merupakan
sumbangsihnya yang sampai kini diadopsi menjadi sistem pemerintahan nasional.
Karena itu dia sering disebut pahlawan tak terlupakan.
Pahlawan atau pengkhianat memang hanya masalah persepsi saja.
Tidak heran bila ada tokoh yang dulu dicitrakan negatif tetapi kini namanya
sudah dipulihkan. Demikian juga sebaliknya. Ada tokoh yang dulu harum namanya
tetapi ketiak terbuka sisi aslinya yang jelek, maka namanya langsung
hancur.
Hidup di jaman pragmatis seperti sekarang memang agak susah
mencari orang yang mau berbuat sesuatu dengan motivasi tulus. Ada lembaga
yang mau melakukan bakti sosial asalkan ada wartawan yang meliput.
Mau bantu kok mesti diketahui orang banyak? Ada dermawan yang menyumbang
kemana-mana tetapi beritanya juga tersebar kemana-mana. Bukankah lebih baik
menolong tanpa diketahui orang banyak? Tangan kanan memberi, tangan kiri diam
saja. Nggak usah heboh deh! Itu namanya baru Pahlawan yang sesungguhnya.
Pahlawan sejati adalah mereka yang tetap setia berbuat baik meski tak ada
yang mengapresiasi perbuatan mereka.
No comments:
Post a Comment