Friday, January 24, 2014

Trik Bobol Akun password wifi id Speedy gratis

alhamdullilah kita bertemu lagi saudara saudari ,,, ok sesuai judul post diatas ane akan memberikan tips bagaimana agar kita bisa log in  /  hack wifi id speedy tanpa software:


ok langsung saja check this out

162401900xxx
111351100xxx
111225100xxx


nb : untuk XXX  di isi acak nomor .,, semoga bermanfaat


Film Action Rica


Perkenalkan nama saya Nugroho …. Menjadi pacar seorang idola itu adalah harapan semua cowok didunia benar hal ini terjadi pada saya…Hmmmm cerita ini dimulai pada saat saya pindah ke Bogor dan memualai kehidupan yang bak film drama percintaan yang didamba damba yang tak terbayangkan.
Kisah ini dimulai pada suatu pagi yang padet sekali……..

“Kringggg……kriiiiingggg” bunyi telefon berdering yang ternyata dari temanku
“ayo siap siap…udah jam berapa nih….!”ucap temanku
berat rasanya baru kemaren nyampe diBogor sekarang udah disibukin sama kegiatan kuliah jam pagi hadeehhh tahukan anak perantauan hahaha
Ya akupun mulai mempersiapkan segala sesuatunya dan berangkat ke kampus, jam pun menunjukan pukul 7.30 WIB
“Eh cepetan dosennya keburu masuk nih”Sahutku ke temenku
“Iya iya bentar markirin motor doang susah banget yah,rame banget nih”Hari pertama masuk kuliah dipagi hari adalah kesibukan yang luar biasa yang nggak terpikirkan hehe….

Dari kejauhan sesorang mahasiswi sama seperti kami juga sedanag mencari parkir motor

Terlihat oleh sohibku ada tempat parkir yang sedang kosong lalu aku dan temanku langsung memarkirkan motor ….Tak disangka cewek yang tadi barengan denganku pun ternyata juga memarkirkan motor bersebelahan denganku.

Waktu itu perasaanku biasa saja tanpa ada hal yang membuatku ingin kenal dengannya

Karena hari semakin siang dan jam sudah menunjukan pukul 8.10 yang artinya aku udah telat 10 menit nih,aku lalu bergegas masuk dan mencari kelas untuk kuliah hari ini.

Tak disangka sangka ternyata cewek yang kebetulan ketemu di parkiran tadi ternyata satu kelas denganku aku tau itu dari tas gendong dan wangi parfume yang dia pakai maklum saya biasa hafal dengan barang yang dibawa seseorang bukan wajah,karena wajah cewek relatif sama kalo nggak cantik ya manis hehe.
Beruntung dosen mapel belum masuk kedalam kelas.Aku lalu bergegas mencari tempat duduk…tak disangka ternyata dia duduk didepanku dekat dengan jendela karena kelasku berada di lantai 3 aku sengaja memilih dekat dengan jendela agar aku bisa melihat keluar ketika bosan dengan pelajaran.
Selama pelajaran berlangsung bau parfume cewek tersebut sangat membelenggu pikiranku harumnya wangi buah membuatku menjadi bersemangat. Entah kenapa dia melihat keluar jendela ,lalu dia juga menoleh ke arahku pikirku dia sedang bosan…tak lama kemudian jam kuliah selesai dan akupun keluar untuk pergi kekantin dari lantai tiga sampai lantai satu di hanya diam saja mugkin karena belum ada teman yang kenal dengannya…lalu setelah dikantin aku bertemu dengan dia kembali tak kusangka dia menghampiriku karena saat itu kantin sedang tidak terlalu ramai

“Eh kamu tadi yang duduk dibelakangku kan “sahutnya
“Iya…”jawabku sekenanya
“Namakamu siapa…”
“Namaku Nugroho panggil aja Jason Statham…”jawabku kembali
“Hahaha bisa bisanya jauh banget nama ama panggilannya hahaha” Tersenyum Dia
“Jujur aja aku suka sama dia film yang dibintanginya selalu hits dan dia juga selalu gundul,seperti aku haha ganteng kan…..!” Ucapku Pd
“jiaaaahh haha di iyain aja deh daripada nanti ngambek haha” Senyumnya bagaikan bidadari dan manis bagaikan gula
“Emang kamu tau oragnnya yang mana …?” tanyaku sambil minum teh botol
“tahulah akukan penggemar film heeee…orangnya yang main di film transpoterkan” Sambil memakan snack yang udah dibeli
“iya yang itu….ternyata kamu suka film juga toh sama dong Hmmm tapi aku belum percaya deh” Kepo
“iya beneran aku punya kok film banyak dirumah tapi kamu jangan bilang siapa siapa yah…”Yang dimaksud adalah film ilegal hasil download dari internet
“wah beneran asik nih….kapan kapan boleh main dong kerumah!” ucapku menggoda
“boleh boleh tapi bawa makanan ya yang banyak kalo nggak,nggak usah ngarep dehhh hahaha” Genit
“jiaaaaahhh meres meres..oke deh…eh nama kamu siapa kayaknya kamu belum nyebutin nama kamu deh…..nggak fairrr nihhh?” Tanyaku sedikit menggoda.
“Ohhh iya namaku Rica….panjangnya Rica Leyona panggil aja rica” sambil senyum manis

Tak lama kemudian temanku menghapiriku dan akupun mulai melenggang pergi meninggalkannya sebenarnya keseruan kisahku dengannya dimulai dari sini dan aku masih ingin meneruskan perbincanganku denggannya tapi temanku sudah mengajakku untuk pergi ke perpus untuk mencari koran bola yang mungkin saja ada.
Hari hari mulai berlalu aku dan rica semakin dekat tanpa disadari aku ternyata semakin ingin memasuki kehidupannya dan ingin mengenalnya lebih dalam lagi….seperti kebanyakan pria yang sedang falling in love aku takut jika rica sudah mempunyai teman laki laki yang spesial dihatinya.
Terbelesit dibenakku untuk mengajaknya pergi untuk menonton film di bioskop sambil menyelidiki apakah rica sudah punya teman yang spesial dihatinya apa belum lalu aku memberanikan diri dan mulai bernegosiasi dengannya

“Rica…mau nanya nih boleh gak…!!” Basa basiku untuk mengajaknya pergi
“Emang mau nanya apa nug..?” dengan wajah keponya
“kamu malam minggu ini sibuk nggak…”
“iya aku sibuk sibuk kerja bakti benerin rumah,benerin genteng,benerin motor…hihi” sambil senyum
“serius ini….kamu mesti gitu ah” sahutku dengan wajah agak jengkel
“haha nggak nggak aku paling dirumah mainan laptop sambil ngedengerin radio kok” bercanda rupanya
“beneran nih…nggak kemana mana,trus emangnya kamu nggak di apelin sama cowok kamu”
Tanyaku dengan wajah yang sangat sangat gugup
“Emangnya mau ngapain sih….lagian juga aku nggak punya cowok” dengan wajah serius
“Eh beneran cewek semanis dan secantik kamu belum punya cowok….”ungkapku dengan bahagia
“Beneran kok….mungkin belum ada yang cocok kali ya hehe”ucapnya sambil tersenyum manis nan menggoda iman
“Eeemmmm…kamu mau nggak kalo aku ajak nonton filmnya Jason Statham yang baru”
“Beneran nih…mau banget lagian juga aku bosan dirumah terus”jawabnya sambil exited banget

Sungguh hati dan pikiranku serasa melayang entah mungkin melayang bagaikan awan yang dihembus angin hingga jauh kesudut pandangan diujung bumi….aku sangat senang sekali saat itu ternyata dia sangat tertarik dengan ajakanku sehingga aku langsung bergerak tanpa sadar dan aku melompat bahagia

“Yes…oke kalo begitu aku kerumah kamu jam 7an ya”ajaku senang sambil bergerak tanpa sadar dan melompat bahagia
“iya aku tunggu kamu ya…jangan molor lhoh aku benci sama orang yang ngaret”jawabnya
“siiapp oke buk”sambil senyum senyum bahagia

Hari yang dinantipun tiba sabtu malam minggu aku sudah membeli baju baru dan menyemprotkan parfum dengan wangi buah yang sama dengannya ke seluruh pakaian gayaku sekarang ini menambah percaya diriku lalu akupun bergegas kerumahnya.

“Ting Tong…..Ting tong”suara bel rumahnya

Pintu terbuka tak disangka ternyata dia sudah siap dengan dress yang anggun dan sepatu yang elegan dan selaras denggan baju dan bentuk kakinya.Dia bagaikan Cinderella yang terlihat benar benar cantik dimataku saat itu.

“kamu sudah siap tuan putri…” godaku kepadanya yang terlihat istimewa malam ini
“siap dong ayo cabut” sambil bersiap dan berpamitan kepada orangtuanya
“oke ayo…”ajakku

Kamipun melihat film di bioskop walaupun film action ternyata dia suka banget…didalam ruangan kami berteriak teriak dan tertawa bersama…pada suatu ketika kami tak sengaja saling bertatapan membuat mataku dan matanya menyatukan hati kita berdua dan bagaikan seperti waktu yang berhenti aku megerti tatapan tersebut adalah tatapan seseorang yang mulai merasa nyaman dengan kondisi saat ini dimana aku juga merasa nyaman denggannya….dan hingga akhir film aku dan dia sangat menikmati suasana ini.
Jam sudah malam akupun menghantarkannya pulang sepanjang jalan dia memegang erat pinggangku “maap bukan berpelukan” sepanjang perjalanan aku mengajaknya mengobrol tak disangka aku dan dia semakin dekat hingga akhir perjalanan kuhentikan motorku tepat didepan rumahnya.

“Hari ini terasa lama ya…kamu seneng nggak jalan sama aku”tanyaku kepadanya
“iya aku seneng banget bisa kamu ajak nonton,yang sering sering aja ya ngajak nontonnya…hahaha”candanya yang memecah suasana hening malam itu
“haha jiaaahhh enakan kamu haha susahnya di aku,oke oke pasti kapan kapan aku ajak nonton lagi kok”jawabku kepadanya
Didalam hatiku “aku pasti….Pasti akan mengajakmu nonton lagi”
“ya udah kalo gitu aku pulang dulu yah udah malam nih…”akupun bergegas pulang

Semalaman aku terbayang bayang terus oleh parasnya yang cantik dan manis semalaman pula aku begadang memikirkannya…
Hingga senin pagi mejelang aku sudah tidak sabar lagi bertemu dengannya kutanyakan kepada dia sekali lagi tentang bagaimana film yang kita tonton kemarin sabtu ah apalah katanya dia ternyata langsung mencari film tersebut dan berhasil mendownloadnya…aku pun ternganga melihat kelakuannya haha lalu akupun berencana akhir minggu ini untuk pergi kerumahnya untuk melihat film yang sudah dia download yang katanya banyak itu.

“ting tong…ting tong…”bel rumah yang sudah hafal bunyinya
“nyariin siapa ya mas…?“kali ini ibunya yang membukakan pintu
“Ricanya ada tante…saya nugroho temennya kuliah”jelasku pada calon mertua
“oh ada masuk aja biar saya panggilin orangnya dulu ya kamu silahkan duduk dulu!”ucap camer kepadaku
Setelah beberapa saat kemudian rica datang menghampiriku dan membawa laptopnya…
“Eh kamu udah nyampe yah…ini aku bawain filmnya kamu mau ngopy apa nonton sekalian nih….?” tanya dia sambil menawariku pilihan
“aku mau ngopy sekalian nonton aja…sambil di kirim sambil nonton kan asik,tapii aku lupa bawa makanan antrin beli dulu yuk mau nggak..?”
“Emmm…..yaudah deh kalo giitu bentar aku ambil jaket dulu…!”sahutnya

Selang beberapa menit kamipun pergi mecari cemilan,iseng iseng kutanya sekali lagi ke rica…karna aku masih ragu akan hal ini kuberanikan untu mengungkapkannya.

“ric kamu udah punya pacar apa belum sih sebenernya,kamukan cantik masak belum punya pacar”godaku sambil ingin tahu
“emangnya kenapa sih kepo banget deh”
“iya kamu coba lihat deh malam tanpa bulan sangatlah biasa malah dikira mendung,siang tanpa matahari juga sama gelap….itu bener bener mirip kamu kamu bagaikan bumi tanpa isinya”Ku puji dia
“aku bingung deh kamu ngomong apa…!”
“aku cuman ingin mastiin suatu saat nanti jika kamu kesepian kamu cepetan hubungi aku ya biar aku bisa mengisi kekosongan itu”jawabku serius

Hingga sesampainya dirumah rica tampak wajahnya masih sedikit bingung…lalu aku pun mencoba mengalihkan konsentrasinya ke film yang akan kita tonton dan ternyata dia sudah sedikit teralihkan…ibu rica yang tadinya dirumah ternyata akan pergi ke arisan ibu ibu pkk.

Aku mulai menonton film kami sangat suka sekali film tersebut dan ternyata selera kami sama yaitu suka film action apalagi yang dibintangi jason statham dan juga bruce wilis.sepanjang film kami tertawa dan berteriak bersama hingga kejadian itu terjadi lagi kami bertatapan dan saat itu ku ungkapkan perasaanku ke rica.

Dalam suasana hening dan mata yang saling bertatapan kukatakan hal ini.

“Rica sudah beberapa bulan ini hubungan kita semakin dekat…setiap kali aku bertemu denganmu saat itu pula pikiranku terbelenggu oleh perasaan ini..maukah kamu membebaskan belenggu yang mengikat pikiranku ini…maukah kamu menjadi teman yang spesial di hati aku…maukah kamu menjadi sinar di pagi hariku dan maukah kamu menjadi bulan dimalam hariku” ku ungkapkan semua perasaanku selama ini kepada rica.

Sesaat rica sedang berfikir dan menoleh kesamping pandangannya kosong nampak ia sedang berfikir….aku tidak tahu apa yang sedang dipikirkannya aku bertanya kepada diriku “apakah rica punya perasaan yang sama denganku apakah aku benar berkata seperti ini ….!”
Tapi sesaat kemudian rica kembali menoleh kearahku dan mulai berbicara.

“Nug jika orang pertama yang mendarat di bulan adalah Neil Armstrong…dan jika manusia pertama yang menginjakkan kaki dibumi adalah Adam maka kamu adalah orang pertama yang singgah dihatiku sebagai orang yang menjaga perasaanku dan menyemangatiku hingga saat ini…” dalam susana yang hening
Aku seakan tidak percaya ternyata dia mau menerimaku sebagai kekasihnya dan aku hanya bisa tersenyum saat itu kukatakan sekali lagi
“benarkah ric kamu juga menyukaiku…?” dengan nada bahagia
“iya aku menyukaimu sejak pertama kita berjumpa aku menunggu hingga saat kamu mengatakan hal ini padaku…setiap hari aku memikirkanmu seakan tak ada lagi pria yang hidup dibumi” ucapnya sambil menatap mataku
“ternyata selama ini perasaan kita sama…”bahagia sekali pikiranku saat ini

Begitulah akhir perasaan terpendamku kepada rica hingga akhirnya aku berani mengungkapkannya.

Sampai saat ini kami selalu bersama dikala sedih aku menghiburnya dan dikala senang dia membaginya kepadaku berawal dari film dan diakhiri dengan sebuah film baginilah kisah fiktif ini berakhir semoga kalian menyukai cerpen ini


~END~

Author: @NugrohoAme





Monday, January 13, 2014

PAHLAWAN YANG SESUNGGUHNYA


Kamu tahu kan siapa Tan Malaka? Dia adalah salah seorang pejuang besar yang menghabiskan sebagian besar hidupnya dalam pembuangan, baik di dalam maupun di luar negeri. Namun, di luar negeri dia terus bergerak membangun aliansi serta memperkenalkan gagasan membentuk negara Indonesia di panggung dunia. Namanya sempat lenyap dari teks sejarah selama beberapa waktu karena alasan politis. Tetapi sesungguhnya dia berjasa besar. Ia mendirikan sekolah untuk rakyat dan memimpin gerakan buruh melawan ketidakadilan. Ia mati ditembak oleh bangsanya sendiri dan meskipun pada tahun 1963, Pemerintah mengangkat dirinya sebagai Pahlwan Nasional, tapi namanya cemar karena tuduhan terlibat pemberontakan komunis. Padahal gagasan Republik Indonesia merupakan sumbangsihnya yang sampai kini diadopsi menjadi sistem pemerintahan nasional. Karena itu dia sering disebut pahlawan tak terlupakan.

Pahlawan atau pengkhianat memang hanya masalah persepsi saja. Tidak heran bila ada tokoh yang dulu dicitrakan negatif tetapi kini namanya sudah dipulihkan. Demikian juga sebaliknya. Ada tokoh yang dulu harum namanya tetapi ketiak terbuka sisi aslinya yang jelek, maka namanya langsung hancur. 

Hidup di jaman pragmatis seperti sekarang memang agak susah mencari orang yang mau berbuat sesuatu dengan motivasi tulus. Ada lembaga yang  mau melakukan bakti sosial  asalkan ada wartawan yang meliput. Mau bantu kok mesti diketahui orang banyak? Ada dermawan yang menyumbang kemana-mana tetapi beritanya juga tersebar kemana-mana. Bukankah lebih baik menolong tanpa diketahui orang banyak? Tangan kanan memberi, tangan kiri diam saja. Nggak usah heboh deh! Itu namanya baru Pahlawan yang sesungguhnya. Pahlawan sejati adalah mereka  yang tetap setia berbuat baik meski tak ada yang mengapresiasi perbuatan mereka.


Link MOVIE Terlengkap



alhamdulillah pada kesempatan ini saya masih bisa memberikan sebuah artikel kpada angan semua .... ok gan kali ini saya kan memberikan sebuah artikel  di mana artikel ini sangat di perlukan oleh agan agan semua yang suka nonton film ...sok gan gak usah lama lama ngomong.... capek ngetik nya hehehe.... :v



sekian dan terimakasih semoga bermanfaat .........


Akun Speedy instan @wifi.id gratis


hai semuanya selamat pagi menjelang siang kali ini saya akan memposting sebuah layanan Wif  gratis dari speedy... agar bisa wif nan di sekolah gratis kyak saya ini gan hahahaha...... kata orang sih penjahat kuota.... ada ada sja .... ok gan setelah saya puter puter serching di gogle akhirnya ketemu work dan aktif sampai 31 januari 2014......

username : 89302477648
password : 97291477694635

username : 89302477623
password : 78279446463817

username : 89302477624
password : 53168786956656

Username : 89302024051
Password : 75506146029436

Username : 89302024052
Password: 15881732328643

Username: 89302024053
Password : 87280686935224

Username : 89302024054
Password : 92399352005445

Username: 89302024059
Password : 93613297527468

Username : 89302024057
Password : 10018272780846


ok semoga bermanfaat untuk anda semua.......
sumber

Friday, January 10, 2014

CARA MUDAH MEMBUAT READ MORE OTOMATIS DI BLOG



Cara membuat readmore otomatis dengan gambar
  • Silahkan buka template anda. Pilih: TEMPLATE >> EDIT.
  • Cari Kode </head>.
  • Copy paste kode dibawah ini tepat di atas kode </head>
<!--ReadMore http://trikseosimple.blogspot.com-->

<b:if cond='data:blog.pageType != &quot;static_page&quot;'>
<b:if cond='data:blog.pageType != &quot;item&quot;'>
<style>
.post-body{text-align:justify;}
.post-body img{max-width:none;width:auto;}
.read-more{float:left; padding-top: 10px;}
.read-more a{ color: #fff!important;text-shadow:0 1px 0 rgba(0,0,0,0.5);background:#0457A9;  text-decoration:none;font:bold 13px Arial;padding:5px;}
.read-more a:hover{text-decoration:none;background:#666;}
.pic{border: 10px solid #fff;float:left;height:165px;width:250px;margin-right: 20px;margin-bottom:10px;overflow:hidden;box-shadow: 5px 5px 5px #111;}
.grow img{height:165px;width:250px;transition: all 2s ease;}
.grow img:hover{width:400px;height:250px;}
</style>
<script type='text/javascript'>
var thumbnail_mode = &quot;yes&quot;; //yes -dengan gambar, no -tanpa gambar
summary_noimg = 300; //banyaknya huruf jika tidak ada gambar
summary_img = 250; //banyaknya huruf jika ada gambar
img_thumb_height = 165;
img_thumb_width = 250;
</script>
<script type='text/javascript'>//<![CDATA[
function removeHtmlTag(strx,chop){if(strx.indexOf("<")!=-1){var s = strx.split("<");for(var i=0;i<s.length;i++){if(s[i].indexOf(">")!=-1){s[i] = s[i].substring(s[i].indexOf(">")+1,s[i].length);}}strx =  s.join("");}chop = (chop < strx.length-1) ? chop : strx.length-2;while(strx.charAt(chop-1)!=' ' && strx.indexOf(' ',chop)!=-1) chop++;strx = strx.substring(0,chop-1);return strx+'...';}function createSummaryAndThumb(pID){var div = document.getElementById(pID);var imgtag = "";var img = div.getElementsByTagName("img");var summ = summary_noimg;if(thumbnail_mode == "yes"){if(img.length>=1){imgtag = '<div class="grow pic"><img src="'+img[0].src+'" width="'+img_thumb_width+'px" height="'+img_thumb_height+'px"/></div>';summ = summary_img;}}var summary = imgtag + '<div>' + removeHtmlTag(div.innerHTML,summ) + '</div>';div.innerHTML = summary;}
//]]></script>
</b:if>
</b:if>

<!--Auto Read More Akhir-->
  • Save Template anda.
  • Kemudian scroll template anda kebawah cari kode seperti berikut:



Ket: Kata kuncinya adalah didalam kotak hitam "BLOG POSTS / POSTINGAN BLOG" jika anda menggunakan bahasa indonesia.

  • Jika suda menemukan kode seperti gambar di atas silahkan klik anda panah kecil warna hitam sebelah kiri.
  • Setelah tanda panah kecil di klik maka akan ada tampilan seprti gambar berikut



  • Cari kode yang di tandai dengan kotak hitam. "POST' VAR='POST'".
  • Setelah ketemu klik tanda panah yang lurus dengan kode tersebut.
  • selanjutnya akan terbuka kode kode yang lain.
  • geser atau scrol ke bawah dan cari kode 
 <data:post.body/>
  •  Setelah ketemu hapus kode diatas dan ganti dengan kode dibawah ini:
<!-- Auto read more Mulai -->
<b:if cond='data:blog.pageType == &quot;item&quot;'>
<data:post.body/>
<b:else/>
<b:if cond='data:blog.pageType == &quot;static_page&quot;'>
<data:post.body/>
<b:else/>
<div expr:id='&quot;summary&quot; + data:post.id'><data:post.body/></div>
<script type='text/javascript'> createSummaryAndThumb(&quot;summary<data:post.id/>&quot;);
</script>
      <div class='read-more'>
      <a expr:href='data:post.url'>Baca Selengkapnya &#187;</a>
      </div>
</b:if>
</b:if>
<!-- Auto read more Akhir -->
  • Klik SAVE / SIMPAN dan lihat hasilnya.
visit to : http://trikseosimple.blogspot.com/2013/06/cara-mudah-membuat-read-more-otomatis-diblog.html

Tuesday, January 7, 2014

Bungkusan Cinta Veranda


Dua jam telah berlalu dan entah sudah berapa banyak orang yang berseliweran didepanku yang dari tadi hanya duduk sendirian di tengah keramaian taman ini. Setiap akhir pekan aku meman
g sering ke taman ini sekedar untuk menghilangkan kepenatan akan tugas – tugas kuliah yang menumpuk. Sesekali ku lihat dua ekor burung kecil yang bolak balik memunguti rumput kering,kemudian membawanya ke atas pohon untuk di anyam menjadi sebuah sarang untuk tempat bertelur. Melihat keuletan kedua burung itu semangat ku pun semakin menggebu untuk meraih impianku untuk meraih gelar sarjanaku. “kedua burung itu sangat gigih untuk mencapai impiannya,akupun tidak boleh kalah dengan mereka” kataku dalam hati. Diperjalanan pulang langkahku terhenti didepan sebuah toko buku. Pandanganku terhenti pada seorang gadis yang tengah merapikan buku kedalam rak-nya. Sesekali ia membersihkan buku-buku dengan kemoceng kecil miliknya, tanda bahwa toko bukunya telah lama tidak ada pengunjungnya. Aku serasa terhipnotis dan seketika masuk kedalam toko buku itu. Klinting. . . klinting. . . . Terdengar bunyi lonceng kecil yang menandakan ada pengunjung yang datang. “Selamat datang. . ” Sambut gadis itu. “eh. . . i. . iyaaa. . ” jawabku terbata Gadis itu kembali melanjutkan kegiatannya berkutat dengan buku dan debu. Karena terlanjur basah aku pun sekalian melihat–lihat buku disana. Aku bisa di bilang adalah orang yang kurang suka membaca buku. Makannya tidak ada satupun judul bacaan disana yang aku kenal. Setelah cukup lama kebingungan dengan judul buku bacaan disana yang hampir semuanya tidak aku mengerti, aku kembali mengamati kegiatan gadis itu dengan buku-bukunya. Aku berpindah ke tempat dimana rak bukunya hanya setinggi hidungku sehingga apabila gadis itu melihat ke arahku dia hanya bisa melihat kepalaku sebatas hidung saja. Sesekali aku mencuri pandang ke arah gadis itu,dan tiba-tiba saat aku tengah memandanginya disaat yang bersamaan
dia juga melihat ke arahku. Aku pun menjadi salah tingkah dan berpura-pura memilih-milih buku. Aku pun segera mengambil salah satu buku dan pergi menuju kasir. “Cuma ini saja bukunya ?” tanya gadis itu “i. . iyaaaa” jawabku pelan “tunggu sebentar ya,biar aku bungkus dulu buku ini” kata gadis itu Gadis itu kemudian berbalik dan pergi menuju kedalam,tak lama berselang dia kembali dengan buku yang telah terbungkus kertas coklat. Terlihat klasik sekali pas dengan suasana toko buku ini yang juga bernuansa klasik mirip toko-toko buku di jaman dulu. Setelah membayar buku aku pulang ke rumah. Buku yang tadi aku beli aku masukkan kedalam laci meja belajarku. Aku membeli buku itu semata-mata hanya untuk dapat mengenal gadis yang bernama veranda itu. Ya,aku mengetahui nama gadis itu dari nametag yang dipakainya tadi. “Cantik juga gadis tadi,andai saja aku bisa mengenalnya lebih jauh lagi” Kataku dalam hati. Keesokan harinya aku mulai disibukkan kambali dengan urusan kuliahku. Berangkat pagi,pulang sore,dan terkadang aku tidak tidur semalaman untuk megerjakan tugas kuliahku. Semua itu aku lakukan demi impianku membahagiakan kedua orang tuaku. Seminggu telah berlalu,aku kembali berjalan menuju taman seperti biasanya. Aku duduk di tepi kolam taman itu. Kukeluarkan bungkusan plastik kecil berisi remah roti sisa cemilanku kemudian aku lemparkan ketanah. Seketika itu pula beberapa ekor burung merpati liar mendarat dan mamakan remah roti yang aku tebarkan tadi. Setelah puas memberi makan burung merpati aku segera berdiri dan beranjak pergi dari sana. Waktu masih menunjukkan pukul 3 sore saat aku keluar dari taman itu. Karena masih siang aku pun kembali melangkahkan kaki ku menuju tempat lain. Tapi entah kenapa langkahku kembali terhenti di depan toko buku itu lagi. Dan aku pun segera masuk kedalamnya. Klinting. . . klinting. . . . Terdengar bunyi lonceng kecil yang menandakan ada pengunjung yang datang. “Selamat datang ……” sambut gadis bernama veranda itu. Aku hanya mengangguk pelan sambil tersenyum karena saat itu aku merasa sangat gugup. 20 menit berlalu dan aku hanya mondar mandir disana sambil sesekali mencuri pandang ke arah Veranda. Tiba-tiba saja Veranda menghampiriku yang dari tadi hanya mondar mandir seperti orang kebingungan. “Ada yang bisa saya bantu mas ?” tanya Veranda ramah. “ohhh. . . a. . . anuuu. . . saya mencari buku tentang Trigonometri hehehehehe” jawabku sekenanya. “Ohh. . . kalo mau cari buku Trigonometri jangan cari disini mas,kalau di rak ini isinya novel semua” jawab Veranda “ohhh,. . . . . hehehehe. . . Terima kasih mbak” Jawabku Aku pun segera menuju ke rak buku bagian buku-buku pendidikan. Segera kuambil buku bertuliskan kata Trigonometri besar disampulnya dan kubawa menuju kasir. Veranda juga segera menuju kasir untuk membungkus buku yang aku beli dengan kertas coklat seperti biasanya. “Hanya ini saja mas ??” tanya Veranda. “Iya mbak. . ” jawabku pelan. “Aduuh,jangan panggil mbak dong.Kita kan seumuran” Kata Veranda pelan. “Ya,soalnya saya nggak tahu nama mbak,eh kamu sihh. Hehehehe. . Namaku Dito ” Jawabku sambil mengulurkan tanganku “Aku Veranda,tapi orang-orang sering memanggilku Ve” Jawab Veranda sambil menyambut uluran tanganku. “Ve. . . ?? Cukup simple juga ya nama panggilan kamu hehehe” kataku. “Ya,begitulah hehe. . .” jawab Veranda ramah. “Kamu bekerja disini sendirian ?” Tanyaku “Aku nggak bekerja disini kok,toko buku ini dulunya milik kakek dan nenek ku. Aku disini Cuma meneruskan usaha mereka berdua” Jawab Ve. Ve kembali menuju belakang kasir dan mulai membungkus buku pesananku. Aku pun kembali berkeliling melihat-lihat buku. Beberapa saat kemudian Ve kembali kedepan kasir dengan membawa buku pesananku yang telah terbungkus rapi. Setelah membayar aku pun berpamitan untu pulang. “Kalau ada waktu mampir lagi ya kesini . . ” Kata Ve ramah. “Tentu. . . ” Jawabku mantab. Sesampainya di rumah,kusimpan kembali buku yang barusan aku beli di laci meja belajar. Setelah mandi dan makan malam kurebahkan tubuhku di atas ranjang dan akhirnya akupun terlelap. Hari rabu aku dan beberapa temanku pergi ke perpustakaan kampus untuk mencari buku referensi untuk tugas kuliah kami. Tetapi setelah mencari-cari ternyata buku-buku di perpustakaan merupakan buku-buku keluaran lama. Sehingga kami harus membeli buku sendiri untuk dijadikan sebagai buku referensi. “Dit,lo tau nggak toko buku di daerah sini ?” Tanya Dicky teman satu kampusku. “ohh toko buku,di deket taman ada toko buku kok kesana aja. Siapa tahu kita dapat referensi disana” Jawabku Sesampainya disana teman-temanku segera berpencar mencari buku-buku yang mungkin bisa dijadikan referensi untuk tugas kuliah kami. Sedangkan aku malah asyik mengobrol dengan Veranda. “Eh,Dit lo kesini mau cari buku apa cari cewek ?” Tanya Surya kesal “Ehh,iya. . . iyaa. . maaf dehh. Bentar ya Ve aku mau cari buku lagi” Kataku Setelah selesai akhirnya kami memutuskan untuk membawa 5 buku untuk dijadikan bahan referensi setelah membayar kami pun berniat untuk pulang. “Bentar ya,biar saya bungkus dulu buku-buku ini.” Kata Veranda “Eh,nggak usah mbak kasih aja kantong plastik. Soalnya mau langsung dibaca” Jawab Dicky. “Ohh,ya sudah.Terima kasih atas kunjungannya” Kata Veranda “Ve,aku pulang dulu ya. Besok sabtu aku kesini lagi.” Kataku “Janji ya. . . . . . . ” Jawab Ve “Tentu. Sampai ketemu besok sabtu ” kataku mantab Veranda hanya tersenyum sambil melambaikan tangannya melepaskan kepergianku. Setelah itu kami mulai berkutat kembali dengan tugas kuliah yang semakin hari semakin berat saja. Hari sabtu aku kembali mengunjungi Veranda seperti yang kujanjikan. Sesampainya disana Veranda tengah merapikan buku-buku. Aku pun menghampirinya berniat untuk membantunya. “Ve,aku bantu ya. . ” kataku “Aduuh,nggak usah dit ntar ngrepotin kamu. .” Tolak Ve “Ah,nggak apa-apa kok. . . . .” Jawabku enteng “Beneran nggak apa-apa ?” Tanya Ve “Iya, nggak apa-apa kok hehehe” Jawabku lagi Setelah selesai merapikan buku-buku kami pun beristirahat. Veranda masuk kedalam dan kembali dengan membawa minuman dingin untuk kami. “Makasih ya dit udah mau bantuin aku” Kata Ve “Iya,sama-sama hehe” Jawabku “Eh,dit itu muka kamu kotor banget kena debu” KataVe “Dimana ?” Tanyaku sambil mengelap mukaku dengan tangan. “Aduh, jangan pake tangan dong. . ” Veranda mendekat dan menyeka wajahku dengan sapu tangannya. Seketika itu pula jantungku berdebar kencang memperhatikan Ve yang dengan lembut menyeka kotoran di wajahku dengan sapu tangannya. “holla . . . . . . Ada orang disana ???” UcapVe sambil melambaikan tangannya didepan mukaku. “Hoooi . . . . kok ngelamun sih ??” Tambah Ve. “Ehhh. . hehehehe udah bersih ya ??” Tanyaku setelah tersadar dari lamunanku. “Udah. . . kamu kok ngelamun sih ?? mikirin siapa hayoo. . . ” Goda Ve “nggak kok,aku cuma terpesona sama kecantikan kamu hehehe” Jawabku ringan “ihhh, Gombal. . . ” Jawab Ve sambil melemparkan sapu tangannya. Kami berdua pun tertawa bersama. Senang rasanya bisa melihat senyum mungil terukir di wajah Ve. Senyumnya seakan dapat meredakan sebuah badai besar di lautan. “eh,Ve kita jalan-jalan yuk” Ajakku “Kemana ?” Tanya Ve “Ke taman deket situ tuh. . ” Jawabku “ohh. . boleh. Bentar ya aku tutup toko dulu” Kata Ve “oke . . . ” Jawabku Setelah menutup tokonya kamipun berjalan bersama menuju taman tempat biasa aku menghabiskan akhir pekanku. Disana kulihat Veranda tidak seperti biasanya, Veranda terlihat lebih ceria. Melihat itu semua akupun ikut senang karena selama aku mengenalnya baru kali ini aku melihat Veranda begitu senang. “Gimana,kamu suka disini?” Tanyaku “Suka banget. . . ” Jawab Ve “Ve,kamu tau nggak. Dulu disini aku sering melamun sendirian. Tapi setelah aku ngajak kamu kesini suasana tempat ini jadi beda deh” Kataku “Beda gimana maksudnya ?” Tanya Ve penasaran “Ya jadi lebih indah aja sejak ada kamu” Jawabku “Tuh kan mulai nge-gombal” Ejek Ve “hehehehe. . Namanya juga usaha” Jawabku “Eh, Ve kamu mau kasih makan merpati nggak?” Tanyaku “Boleh. . ” Jawab Ve Akupun mengambil beberapa keping biskuit dari dalam tasku. Kuremukkan biskuit itu untuk makanan merpati. “Mana tangan kamu” Kataku sambil meraih tangan Ve Kuberikan remahan biskuit tadi dan sebagian kecilnya aku tebarkan di depan kami. Seketika itu pula puluhan merpati mengerubungi kami. Segera para merpati itu menghampiri Ve mencoba mematuki biskuit yang ada di tangannya. “Hihihihhihih. . . Geli banget nih. . ” Kata Ve kegelian “Ditahan aja nggak apa-apa kok” Jawabku Akupun memegang tangan Veranda agar remah-remah roti ditangannya tidak tumpah ke tanah. Melihat tanganku menggenggam tanganya Ve menoleh ke arahku. Sesaat kedua mata kami bertemu. Tapi kemudian Ve melepaskan tangannya karena remah roti ditangannya telah habis. “Makasih ya dit,udah ngajak aku kesini” Kata Ve “Iya sama-sama, kita duduk dulu yuk capek nih” Jawabku Kamipun duduk di salah satu bangku yang kosong. Aku segera membeli minuman untuk Ve karena kami memang cukup lelah dan haus sedari tadi. “Eh Ve,kamu masih kuliah apa udah kerja ?” Tanyaku “Aku masih kuliah kok,tapi aku cuti satu semester karena kesehatan kakekku menurun jadi aku harus merawat kakekku sambil meneruskan usaha di toko buku”Jawab Ve “Ohh, semoga kakek kamu cepat sembuh ya” Kataku “Kalo kamu sendiri ?” Tanya Ve “Aku juga kuliah kok,ya cuma di akhir pekan seperti ini saja aku bisa santai sambil refreshing hehehe ” Jawabku “Sekali lagi makasih ya dit,udah ngajak aku kesini aku seneng banget ” Kata Ve “Yang harus bertarima kasih itu aku Ve. ” Jawabku “Lho. . kok kamu sih yang terima kasih ? kan yang ngajak kesini kamu ” Tanya Ve “sejak aku kuliah di kota ini,tiap akhir pekan aku selalu duduk disini sendirian dan cuma bisa melamun sendirian.” Kataku “Tapi setelah tadi aku kesini sama kamu semuanya jadi berbeda” Tambahku “Beda gimana maksud kamu ?” Tanya Ve penasaran “Coba deh kamu tutup mata kamu. . ” Kataku Veranda pun menutup kedua matanya. Duh,cantik sekali gadis yang ada di hadapanku ini. Mungkinkah aku jatuh cinta padanya ??? “Apa yang kamu lihat ?” Tanyaku “Gelap dit,g ada apa-apa” Jawab Ve “Seperti itulah hari-hariku di tempat ini. Gelap dan kosong karena aku sendirian. Sekarang buka mata kamu” Kataku “Lihat deh,keindahan taman ini dengan burung-burung yang berkicau,danau kecil dengan ikan-ikannya serta rindangnya pepohonan disini” Tambahku “Semua itu baru aku sadari saat aku sama kamu Ve. Segala keindahan di dunia ini tidak akan menjadi indah jika kita tidak bersama seseorang untuk diajak berbagi” Kataku sambil menatap Ve Mendengar perkataanku tadi Veranda hanya diam dan menunduk. Sesaat kemudian dia menatapku dengan kedua mata yang berkaca-kaca. Entah itu tangis kesedihan atau tangis bahagia aku tidak bisa menafsirkannya. Kuseka airmata yang perlahan mengalir dipipinya. “Kamu kenapa Ve ?” Tanyaku “Kita pulang yuk, Udah mulai gelap nih” Jawab Ve Akupun hanya mengangguk pelan dan mengantarkannya pulang kembali ke toko buku. Saat akan pulang Veranda memegang tanganku dan memintaku untuk menunggunya sebentar. Sekitar 5 menit Veranda masuk kedalam toko,entah apa yang dilakukannya akupun tidak mengerti. Sesaat kemudian Veranda muncul dengan bungkusan yang bisa kutebak isinya sebuah buku. “Nih buat kamu,terima kasih ya buat hari ini. . . ” Kata Ve “I. . iya terima kasih ya bingkisannya. Aku pulang dulu Ve” Jawabku Akupun membalikkan badan dan segera pulang ke tempat kost ku. Sesampainya disana kuletakkan kembali bingkisan itu di laci mejaku. Kurebahkan tubuhku di kasurku dan kembali mengingat-ingat kembali peristiwa tadi,mencoba untuk mengartikan sikap diam Ve sesaat setelah aku menyatakan cintaku padanya. Setelah lama berpikir tak terasa akupun tertidur. Pagi harinya aku kembali disibukkan oleh kegiatan perkuliahanku. Tidak hanya itu saja,tuntutan tugas pun memaksa ku untuk menggunakan akhir pekanku untu berdiam diri di kost bersama teman-teman kampusku. Tidak terasa 1 bulan telah terlewat sejak terakhir kali aku mengunjungi Veranda. Kali ini aku berniat untuk mengunjungi taman terlebih dahulu,karena tugas dan perkuliahan telah cukup banyak membebani pikiranku. Mungkin dengan menenangkan diri di taman dapat meringankan pikiranku. Sesampainya di taman aku dikejutkan dengan adanya seorang gadis yang tengah duduk sendirian. Terlihat dia tengah membaca buku yang cukup tebal,mungkinkah itu Veranda ?. Akupun segera menghampirinya dan ketika aku menegurnya,ternyata gadis itu bukanlah Veranda. Karena malu aku pun meminta maaf pada gadis itu dan pergi menuju toko buku milik Veranda. Klinting. . . klinting. . . . Terdengar bunyi lonceng di pnitu masuk. “Selamat Datang. . ” Sebuah suara menyambutku namun bukanlah suara yang kukenal. “I. . . iya . . . ” Akupun segera menghampiri sumber suara yang menyambutku. Benar saja sang pemilik suara itu bukanlah Veranda melainkan gadis lain. Karena kebingungan akupun segera pulang ke tempat kost ku. Disana aku kembali merenung sendirian,tiba-tiba aku teringat akan buku terakhir yang diberikan oleh Veranda pada saat terakhir kami bertemu. Kubuka laci meja belajarku dan dan kuambil ketiga bungkusan coklat itu. Ketika kubuka bungkusan buku pertama didalamnya sebuah buku yang tidak aku kenal. Kubuka buku itu dan sebuah memo kecil jatuh dari dalam buku itu. Hai. . . kamu suka novel juga ya ? Namaku Veranda Jangan bosen ya datang kesini. . . Memo ini jangan-jangan saat pertama kali aku berkunjung di toko buku Veranda. Kubuka bungkusan kedua yang didalamnya terdapat buku bertuliskan Trigonometri disampulnya. “Ini pasti saat kali kedua aku berkunjung di toko buku” Kataku dalam hati Kubuka kembali buku itu dan sebuah memo terjatuh dari dalam buku itu. Jadi nama kamu Dito ya. . . . Salam kenal ya. . . . Terima kasih udah mau dateng lagi ke sini . . Seneng deh akhirnya punya pelanggan tetap di toko ini hehe. . Apalagi pelanggannya ganteng hehehehe. . . Membaca memo kedua itu membuatku tersenyum sendiri. Jantungku berdebar saat melihat bungkusan ketiga. Bungkusan ini adalah bungkusan yang diberikan Ve saat terakhir kami bertemu. Bungkusan yang mungkin berisi isi hati Veranda. Kubuka perlahan bungkusan itu yang ternyata berisi sebuah novel yang kurang aku kenal judul maupun nama pengarangnya. Kubuka buku itu dam sebuah memo kembali jatuh dari sana. Maaf Dit,aku belum bisa mengerti akan perasaanku saat ini. . Mungkin suatu saat nanti waktu yang akan menjawabnya. . . Semoga kamu tidak marah dengan keputusanku. . Jadi untuk saat ini lebih baik kita jalani saja hubungan persahabatan kita. Ngomong-ngomong aku senang sekali hari ini kamu mengajakku ke taman itu. . Minggu depan kita kesana lagi berdua ya. . Begitu terkejutnya aku setelah membaca memo terakhir itu. Segera aku berlari menuju taman,disana kucari dengan teliti tiap jengkal taman itu untuk mencari Veranda.Mungkinkah dia marah karena aku tak lagi mengunjunginya ? Setelah yakin bahwa Veranda tidak berada di taman.aku menuju toko buku milik Veranda. Disana kutanyai gadis penjaga toko itu tentang keberadaan Veranda. “Permisi mbak,kalo boleh tau yang biasanya jaga toko ini kemana ya mbak ?” Tanyaku “Ohh. . . non Veranda,dia udah berangkat lagi mas keluar negeri buat kuliah” Jawab gadis penjaga toko itu. Begitu terkejutnya aku mengetahui kabar itu. Ternyata Veranda telah melanjutkan studinya ke luar negeri. Dan entah kapan dia akan kembali lagi ke Indonesia. “Keluar negeri ? dari kapan mbak ?” Tanyaku lagi. “Seminggu lalu mas. Kalo boleh tau nama mas siapa ya?” tanya gadis itu. “Dito mbak . . ” Jawabku pelan “Mas Dito ?? Wah sudah saya tunggu lama mas. Ini ada titipan dari non Veranda buat mas-nya” Kata gadis itu. “Titipan apa mbak ?” Tanyaku penasaran. “Sebentar mas saya ambilkan. . ” Gadis itu pun menghilang menuju bagian dalam toko itu. Sesaat kemudian dia kembali dengan membawa dua bungkusan coklat mirip seperti yang biasa Veranda bungkuskan untukku. “Ini mas barangnya. . ” Kata gadis itu sambil menyerahkan bungkusan itu. “Terima kasih mbak. . ” Jawabku pelan. A Ku segera pulang karena penasaran akan isi dari bungkusan yang dititipkan oleh Veranda. Dikamar kubuka bungkus pertama yang lagi-lagi berisi novel dan memo. Sudah dua minggu kamu nggak menemuiku disini. . Kamu marah ya sama aku. ? Kukuatkan diriku dan membuka bungkusan terakhir. Bungkusan itu berisi sebuah novel dan memo. Hai Dit,jika kamu membaca memo ini,berarti aku udah nggak ada lagi disisi kamu. . Maaf ya jika harus seperti ini cara perpisahan kita Aku harus melanjutkan kuliahku di luar negeri untuk menggapai Cita-citaku Mengenai perasaanku ke kamu kini aku sudah mengetahuinya Aku benar-benar sayang sama kamu Dit Semenjak kamu nggak dateng lagi ke toko buku,aku merasakan kegelapan yang sama seperti yang kamu rasakan Dan sejak itulah aku tahu kalo aku nggak bisa hidup tanpa kamu,karena kamulah satu-satunya pelita yang menerangi kegelapan hidupku. 3 buku yang aku beri itu adalah buku kesayanganku Semoga ketiga buku itu dapat menemanimu disaat aku tidak bersamamu lagi. Dan semoga suatu saat nanti aku bisa bertemu lagi denganmu. Veranda Senang,sedih,bingung semua perasaan itu bergabung menjadi satu.Disatu sisi aku sangat bahagia mengetahiu bahwa Veranda menerima perasaanku.Namun disisi lain perasaan sedih dan bingung juga kurasakan karena gadis yang selama ini aku sayangi kini tak lagi disisiku. Seminggu berlalu,kini aku berada ditaman tempat biasa aku melepas lelah dari hiruk pikuk kegiatan perkuliahan. Kini aku tidak lagi menjadi lelakiyang hanya duduk diam melamun sendirian. Kini aku ditemani oleh tiga buku peninggalan Veranda. Dan mungkin suatu saat nanti kami akan dipertemukan lagi disini,di taman ini. . . . . ~ END ~ Author: @DitoGembloenk

Monday, January 6, 2014

Kalung Bertuliskan Stella


Kalung Bertuliskan Stella

Aku berjalan di lereng gunung yang suasananya sangat sejuk. Aku terus naik keatas dan kutemukan tempat untuk singgah sejenak. Tapi tak ku sangka disana ada seorang gadis yang manis parasnya, rambutnya terurai panjang, dan senyumnya sangat menawan. Kucoba tuk dekati gadis itu dan berkenalan dengannya.

“Hai! Siapa nama kamu? Apa aku boleh kenalan sama kamu?” tanyaku pada gadis tersebut.
“Iyaa, namaku Stella. Boleh kok kalau mau kenalan. Nama kamu siapa?” jawabnya dengan senyuman yang ramah.

“Ohh, Stella ya? Kenalin, aku Hilman. Kamu ngapain duduk sendiri disini? Mana hampir senja lagi. Apa kamu nggak dicari orang tuamu?” tanyaku panjang lebar.

“Aku udah izin orang tuaku kok. Lagian aku disini juga buat lihat matahari terbenam. Indah banget kalau dilihat dari puncak seperti ini. Lagi pula aku nggak sendiri, di tempat yang sana juga banyak orang tuh.” Jawabnya sambil menunjuk ke tempat duduk yang lain.

“Hmmm, begitu rupanya. Yaa, yaa. Boleh aku temenin kamu disini? Boleh dong?” bujukku.
Agak lama Stella menjawab pertanyaanku, akhirnya dia mengizinkan aku. Lama aku dan dia ngobrol bersama. Kami membicarakan banyak hal, terutama soal music. Tidak aku sangka, dia sangat menyukai music dan juga suka bernyanyi.

Hari semakin larut. Aku dan Stella pulang kerumah kami masing-masing. Aku tak sabar ingin mendatangi tempat itu lagi dan bisa ngobrol panjang lebar dengannya. Aku harap hari esok segera datang..

“Kring… Kring…” suara alarm jam aku pun berbunyi menunjukkan bahwa sudah pukul sembilan pagi. Aku bangun dan segera mandi. Lalu aku bergegas makan pagi setelah itu. Aku sudah tidak sekolah karena aku sudah bosan. Aku berencana untuk langsung mengikuti UNAS saja, dan sekarang aku fokus ke musikku 

terlebih dahulu. Aku menyalakan computer dan membenahi aransemen musikku yang kurasa masih kurang. Lama sekali aku melakukan itu. Hingga tak terasa jam sudah menunjukkan jam setengah lima sore. Aku mandi, makan dan menuju ketempat special bagiku. Kali ini aku membawa gitarku kesana. Tapi Stella 

belum ada. Aku sedikit sedih. Maka aku pun menyanyikan lagu favorit aku, “You Are Not Alone” karangan The King Of Pop. Aku selalu menyanyikan lagu itu saat kesepian.

Tiba-tiba saja dari belakang ada yang menepuk pundakku sambil berkata, “Hayoo, lagi nungguin siapa?”. Tentu saja aku merasa kaget. Tapi aku mengenali suara itu dan aku yakin itu dia. Seraya aku menjawab,”Nungguin kamu”. Dia hanya tersenyum saja. Stella memulai pembicaraan.

“Tumben kok bawa gitar segala? Mau ngamen yaa? Hahaha.” Tanyanya sambil meledekku.
“Yeee, enggak tahu! Aku bawa gitar untuk nyanyi aja. Siapa tahu kamu mau nyanyi bareng aku.” Jawabku sambil berharap.

“Yaudah, iringin aku lagu Adele bisa nggak? Kalau nggak bisa ya aku nggak mau.” Pintanya.
“Yang judulnya apa? Lagunya Adele kan banyak.” Tanyaku.
“Yang judulnya “Someone Like You”. Jawabnya.

Aku hanya senyum dan mulai memainkan gitarku. Aku tak menyangka kalau dia juga menyukai lagu ini. Aku sangat bahagia saat itu.

Stella mulai bernyanyi kata demi kata, bait demi bait. Suaranya sangat bagus. Aku merasa sangat nyaman saat itu. Tapi aku tidak tahu apa dia juga merasakan hal yang sama. Kami baru dua hari bertemu, tapi aku merasa senang saat bersama dia. Cara bicaranya, tingkah lakunya, seperti sudah lama aku kenal.

Akhirnya lagu yang dinyanyikan pun selesai. Kami berdua tertawa menyudahi lagu itu.
“Gimana suaraku? Bagus enggak?” Tanya Stella.
“Bagus kok. Kenapa nggak jadi penyanyi aja sih?” tanyaku balik.
“Aku pengin jadi penyanyi, cuman aku belum menemukan jalannya. Sekarang aku juga udah punya 

job sampingan kok, jadi model. Eh, tapi cuman model biasa sih, belum terkenal banget. Tapi aku percaya, suatu hari aku bisa jadi penyanyi. Apapun yang kita lakukan tidak akan sia-sia, entah hasilnya sekarang atau nanti.” Terangnya panjang lebar.

“Iyaa. Aku percaya kok kamu pasti bisa. Aku akan dukung kamu dari sekarang. Karena aku juga punya cita-cita yang sama ma kamu. Semoga semua itu juga bisa tercapai.”

Stella hanya tersenyum manis dan mengatakan terima kasih.
Hari sudah larut. Karena asik bernyanyi dan ngobrol, kami tidak melihat matahari terbenam saat itu. Kami berdua turun dan pulang kerumah.

Walaupun kami sudah dekat, kami tak pernah punya pikiran untuk berpacaran. Kami lebih suka bersahabat seperti ini karena kami bisa bebas dan tidak terikat aturan apapun.

(*)
Sudah lebih dari sebulan aku dan Stella menjalin persahabatan. Aku sempat menciptakan lagu untuk kami berdua dan berharap suatu hari aku bisa menyanyikan lagu itu bersamanya. Tapi hal yang menyedihkan justru terjadi setelah itu. Kami bertemu ditempat special kami untuk terkahir kalinya.

“Maafin aku yaa, mungkin ini terakhir kali bisa ketemu kamu disini.” Ucap Stella sedih.
“Apa? Memang kenapa? Kamu mau pindah rumah?” tanyaku kaget.
“Bukan, aku keterima audisi idol group sebagai penyanyi dan penari. Dan audisi finalnya sudah tidak lama lagi.” Jawabnya.

“Ohh, selamat ya. Akhirnya mimpi kamu bisa tercapai juga. Aku ikut senang.”
“Kamu enggak sedih kan? Enggak marah kan sama aku? Tanyanya.
“Enggak kok, aku malah bahagia. Kamu bisa meraih mimpimu. Dari awal aku kan udah bilang untuk 

dukung kamu. So, whatever it takes, I will be. Walaupun mungkin kita berpisah, aku tetep inget kamu. Tak peduli walaupun musim berganti, dan waktu berlalu tanpa kamu, kamu selalu dihatiku. Kamu sahabat aku, dan aku selalu dukung kamu.” Terangku panjang lebar.

“Terima kasih yaa. Aku akan selalu inget kamu juga. Walaupun aku terkenal nanti, kamu masih sahabatku. Dan selalu seperti itu. Terima kasih.” Ucapnya sambil terharu.

Dihari perpisahan itu juga aku memberikan kalung bertuliskan “Stella” untuknya. Aku berharap dia mau menggunakan itu. Dimanapun, dan kapanpun.

“Aku punya kalung, tulisannya sesuai dengan nama kamu. Aku harap kamu mau pakai ini dimanapun dan kapanpun sebagai tanda kalau kamu masih inget sama aku. Kalau ada hari dimana kamu nggak pakai 

kalung ini, saat itu juga kamu melupakan aku. Dan kalau kamu merindukan aku, pakai kalung ini dan semoga rasa rindumu berkurang. Pakai yaa..” pintaku pada Stella.

Dan dihari itu pula Stella mulai mengenakan kalung dariku. Aku bahagia, begitu juga dia.
Kami mengakhiri perpisahan itu dengan menyanyikan lagi lagu yang pertama kali kita nyanyikan, 

“Someone Like You”. Selesai itu, kami pun pulang. Kami memulai kehidupan baru. Aku menjalani hariku tanpa Stella, dan Stella menjalani lembaran barunya sebagai seorang entertainer.

(*)
Setelah sebulan tak mendengar kabarnya, aku mendengar ada sebuah idol group yang sedang
naik daun di Indonesia. Aku sempat berpikir, apakah ini idol group yang dimaksud Stella? Apakah 

diajuga menjadi salah satu anggota dari group tersebut? Aku masih belum tahu, dan aku mencari tahu. Aku mencari info ke google tentang idol group yang di panggil dengan sebutan JKT48 itu.
Dan ternyata benar. Stella Cornelia adalah salah satu anggota dari group tersebut. Aku langsung
merasa sangat bahagia. Aku mulai berpikiran bahwa dia mungkin sudah melupakan aku. Janjinya yang dulu dia katakan padaku mungkin sudah pudar. Sesaat pun aku kembali masuk dalam perasaan sedih.
Aku menyanyikan lagu yang sering aku nyanyikan stelah Stella pergi.
Dihatiku kau takkan berubah, selamanya takkan pernah terganti.
Semakin kurasa sepi, semakin kuingat kau.
Lagu ini selalu kuingat, tiap kunyanyikan terbayang dirimu.
Tak peduli waktu berlalu, kau selalu dihatiku..


Begitulah kiranya aku bernyanyi. Aku menyudahi itu. Aku kembali melihat foto-foto Stella bersama member yang lainnya. Ada satu foto dimana aku melihat dia menggunakan kalung yang

dulu aku berikan. Sontak aku kembali bahagia. Sangat bahagia. Aku mencari foto lain, dan ternyata
banyak sekali foto yang menunjukkan bahwa kalung pemberianku masih dia gunakan. Dia belum melupakan aku. Aku yakin.

Aku langsung mencari info lebih detail lagi tentang idol group yang satu ini. Setelah tahu
banyak tentang sister group AKB48 dari jepang ini, aku memutuskan untuk menjadikan Stella Cornelia sebagai oshimen aku. Aku akan terus mendukungnya seperti sebelumnya.

(*)

Sudah hampir setahun Stella dan JKT48 melalang buana di industry music Indonesia. Dia telah mencapai mimpinya bersama JKT48. Aku selalu ingat kata-katanya, “Apapun yang kita lakukan

tidak akan sia-sia, entah hasilnya sekarang atau nanti.” Stella menjadi inspirasiku. Kini saatnya aku
menunjukkan padanya bahwa aku juga bisa mencapai mimpiku. Dan saat mimpiku itu tercapai, aku akan bertemu lagi dengannya.
***
Hilman Farizan